Untitled


Sepi itu masih terasa, 
menggelayuti setiap hentakan. 
Mendung seakan menjadi tema,
tapi matahari pun tak letih menemani, 
seolah sepi itu tidak nyata. 

Tapi di dalam sini tak bisa berbohong apa yang terasa, 
tangis itu bisa pecah kapan saja saat di puncaknya. 

Meledak, sulit ditahan. 
Sekali pun dicoba menahan, justru sekarat dan sesak yang ada. 
Seperti oksigen yang sudah berganti menjadi asap hitam. 
Ingin sekali mencoba memekik, tapi justru dimaki. 

Siapa yang mau dengar? 

Diam. 
Hanya berpura bisu sambil membunuh waktu. 
Menunggu saat itu tiba. 
Saat embun dan pelangi kembali mengiringi tawa para malaikat kecil.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Beauty Review] Mustika Ratu Penyubur Rambut Hair Tonic

Rooftop Prince dan Raja Gyeongjong

[Beauty Review] Watsons Milk Yoghurt Lotion