Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Guru amatir ~ Part. 2

Gambar
Lanjut yaa ceritanya.. Semoga siap deh bismillah (?).. Akhirnya dateng deh tuh murid-murid gue.. Meja paling belakang ada 2 cewek, meja tengah 2 cowok, meja pertama 1 cowok. Jadi disini tuh ada 3 meja pendek gitu, yang dipake buat ngaji di TPA itu loh.. gatau? yaudahlah buat PR aja ya anak-anak.. Pertama-tama, gue perkenalan diri dulu gitu deh, kan seperti pepatah jadul bilang "Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka barbel melayang", ups kelebihan, sorry itu agung hercules, maklum fans fanatik #eeeh.. Nah, habis gue perkenalan diri, gantian mereka yang gue suruh buat perkenalan. Sebutin nama, hobi, sama cita-cita. "Ayoo siapa yang mau perkenalan diri duluan?" Ternyata pada pede abis gitu pada ngacung, oke akhirnya gue pilih cewe yang paling pojok. "Namanya siapa?" "Namanya meta bu! Metamorfosis!" celetuk bocah paling depan. Akhirnya perang mulut pertama pun dimulai. Selanjutnya murid kedua. "Nama saya Agung." &q

Guru Amatir ~ Part. 1

Gambar
"Assalamu'alaikum anak-anak.. Apa kabar hari ini?" "Wa'alaikumsalam bu guruuu!" Yah, ternyata gambaran surga seperti itu cuma gue dapetin di layar tipi saja pemirsa. Kenapa? Jadi gini ceritanya.. Di kampus, lagi ada program saung sastra (ss). Di program itu, yang join bisa jadi pengajar buat anak-anak SD tanpa bayaran karena yang kita ajarin anak-anak dari kalangan menengah ke bawah. Bisa juga sih jadi tim, kaya tim logistik, HPD, sponsorship, kurikulum, dll. Naah.. gue daftar dan diterima sebagai guru matematika kelas 5 SD! haha..

You're ten and I'm zero

Gambar
Malam ini, hal yang paling aku benci adalah melihat namamu dan fotomu di home facebook-ku. Kenapa? Aku ingin menghilangkanmu dari memoriku, tapi.. Ya lagi-lagi aku hanya bisa mengatakan "tapi". Akhirnya untuk yang kesekian kalinya aku tidak bisa menahan tanganku untuk mengklik namamu, dan akhirnya munculah profilmu. Lengkaplah ku lihat berbagai informasi tentangmu. Foto-fotomu dengan teman-temanmu, update statusmu, dan wall dari teman-temanmu, semakin seru untuk ku jelajahi. Sampai akhirnya aku sadar, kamu telah menjadi "seseorang". Kamu semakin hebat, gayamu, prestasimu, membuat banyak orang ingin mengenalmu dan lebih dekat denganmu. Kamu semakin "tinggi" sekarang. Tiba-tiba aku melihat diriku sendiri dengan cermin ajaib, aku masih 0! Belum ada apa-apa yang bisa aku pamerkan. Aku masih menjadi seseorang yang biasa-biasa saja, tak ada yang spesial. Nyaliku menjadi kerdil, aku tidak pantas bersamamu. Itu yang ku tanamkan dalam hati. Seperti potongan lirik

Menatapnya

Mungkin sekitar tiga tahun yang lalu, aku menatapnya dari balkon lantai dua sekolahku. Hanya dia di mataku, wajah putih seperti malaikat. Dia sedang bermain basket di lapangan, tapi bukan permainan basketnya yang aku lihat, tapi dia. Tak peduli gerak-geriknya, aku hanya ingin menatapnya di siang itu. Jantungku berdegup, padahal jarakku dengannya sangat jauh. Entahlah, aku merasa dia sangat dekat, tangannya yang selalu dingin saat aku mengenggamnya seolah masih aku rasakan. Saat itu aku merasa bahagia dan sedih. Bahagia karena aku beruntung bisa bersekolah dengannya dua kali, jika tidak mana bisa aku menatapnya dari kejauhan seperti di siang itu. Rasa sedih, ya dia sudah berubah. Dia sudah menjadi orang lain. Aku yang dulu bersama-sama dia, sekarang hanya bisa seperti secret admirernya saja. Dia tak mau menjawab panggilanku, salah jika aku berpura-pura menjadi tak mengenal dia juga? Hanya bisa menjatuhkan air mata rasanya, dan berharap pintu lorong waktu itu ada! Dan aku bisa bersam