Ketika cucu kalah sama mbahnya..

Satu-satunya mbah yang gue punya dari kedua ortu gue ya tinggal mbah putri ini.. Karena yang lain sudah lebih dulu dipanggil Allah. Mbah putri ini usianya sudah lebih dari 85 tahun, kata sepupu gue sih mbah putri ini usianya udah 88 tahun. Wew.. eh! Subhanallah..

Mbah gue ini sama kaya kebanyakan mbah lainnya, yaa namanya juga mbah-mbah.. Makannya harus yang lembut-lembut, jalannya sudah harus pelan-pelan dan kadang butuh dituntun. Tapi ada satu hal yang bikin gue takjub sama mbah putri gue ini.

Kalau kakek dan nenek yang pada umumnya sering minum aneka vitamin dan obat-obatan buat menjaga kesehatan tubuhnya sih biasa. Tapi kalau kakek dan nenek yang masih pakai segala macam produk kecantikan itu baru oke! 

Ya kaya mbah putri gue ini, harus ada perlengkapan kecantikan di tasnya. Menurut gosip dari bokap gue sih, katanya mbah putri ini sewaktu muda sering ikut dalam acara kontes kecantikan, entah jadi jurinya atau pesertanya. Sewaktu muda beliau juga telaten banget ngurus badan (beda banget sama cucu-cucunyanya yang mandi aja sehari sekali). Makanya kebiasaan ini akhirnya terbawa sampai tua. Ya jadi kalau mau ngajak mbah jalan itu harus bilang siap-siap dari beberapa jam sebelumnya. Karena dandannya mbah itu.................. 

2 jam.

Karena kebiasaan mbah ini juga, sering nih ada kejadian kaya begini :
Beliau kan tinggalnya pindah-pindah, kadang di rumah bibi gue yang di Bandung, dua minggu kemudian pindah ke rumah tante gue yang di tanggerang, terus pindah lagi ke rumah gue di Jakarta. Gitu aja terus nomaden. Maklumlah, mbah putri gue ini ngelahirin sampai 14 kali, wajar aja anaknya banyak dan bisa bikin sakit kangen kalau gak ditemuin satu satu. Karena sering pindah-pindah, kadang mbah gue suka kelupaan bawa salah satu perkakas kecantikannya, kaya bedak, krim anti-aging, hand and body lotion. Dan mbah putri gue gak bisa deh kalau gak ada itu semua.

Akhirnya, mau gak mau gue dan bokap gue ya harus nemenin mbah gue ke mall buat beli ya itu tadi: bedak, krim wajah, sama hand and body lotion. Bayangin dong gue nemenin mbah ke kerfur buat beli marina handbody lotion. Gue aja handbody gak abis-abis rasanya gara-gara jarang dipake.. Belum lagi pas ke toko kosmetik, mbak-mbak kosmetik sana pada kagum gitu sama mbah putri karena beliau masih kuat ke mall buat beli krim wajah. Gak cuma itu, bokap gue juga bilang mbah ini masih rajin minum vitamin E buat kulit. Makanya kulitnya itu aluuuus bener.

Selain menjaga tubuhnya, mbah ini juga rajin. Setiap dapat ilmu baru mengenai agama, mbah selalu catat ilmu itu di buku tulisnya. Makanya, sampai sekarang ingatan mbah itu masih kuat. Salut! Tapi ada kejadian yang menurut gue lucu (menurut gue loh ya..) beberapa hari yang lalu.

Mbah putri ini kan suka mencatat di buku tulis, kadang pakai pulpen, kadang pensil. Nah, pas lagi siang hari itu, kebetulan di rumah cuma ada gue dan mbah. Tiba-tiba mbah ke kamar gue, 
"ada itu gak? anu.. serutan. Serutan buat ini nih.." kata mbah sambil nunjuk-nunjukkin sebuah pensil hitam.
Gue sebagai mahasiswi semester 8 udah lama gak mainan lagi sama pensil kayu beserta rautannya. Palingan ada juga pensil mekanik.
"Gak ada, mbah.." kata gue sambill berbisik di telinganya. Maklum, pendengaran beliau udah berkurang.
"Hoo.. yaudah gak apa. Hehe.." Akhirnya mbah balik lagi menuju kamarnya. 
Karena kasihan takut mbah gak bisa nulis catatan lagi di bukunya, akhirnya gue buka-buka lemari buku gue, kali aja nemu pensil kayu yang sudah diraut. Bener aja, ada sebatang pensil yang masih lancip ujungnya.
Akhirnya gue langsung ke kamar mbah buat ngasih itu pensil.
"Mbah, ini ada pensil masih lancip. Pakai aja.." kata gue sambil nyodorin pensilnya ke mbah.
Tapi bukannya diambil, mbah malah ketawa. Lah, gue jadi bingung.
"Bukan, bukan pensil ini. Mbah mau pake serutan buat pensil alis.." dan mbah mengatakan itu dengan masih memegang pensil yang ternyata adalah pensil untuk melukis alis dimana sedang menjadi trend anak muda masa kini.

"Oh.. Yaudah.. Hehe..."

Gue balik lagi ke kamar, kemudian menyadari kalau mbah masih meng-kece-kan diri dengan melukis alis sedangkan gue.. gue.. pensil alis aja gak punya..

Oke, gue kalah kece sama mbah putri. Mungkin sudah saatnya gue harus belajar. Belajar dandan.

Mbah putri paling kece :*


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Beauty Review] Mustika Ratu Penyubur Rambut Hair Tonic

Biaya ke Singapore 3 hari 2 malam

[Beauty Review] Watsons Milk Yoghurt Lotion